Perhatian! Postingan kali ini bukan untuk memberikan diet yang ‘benar-benar’ pedas kepada anak-anak. Karena makanan yang terlalu pedas pun tidak baik bagi orang dewasa apalagi anak-anak. Postingan kali ini hanya memberikan gambaran, bahwa sebagai orang Indonesia, kita harusnya bangga dengan keragaman makanan Indonesia, nah, makanan menggunakan bahan cabai merupakan hal yang umum bagi masyarakat kita. Jadi
tidak ada salahnya, jika kita mengenalkan makanan-makanan tersebut ke anak-anak, dengan batas-batas tertentu pastinya.- Saya punya langkah-langkah mengenalkan rasa cabai pada anak-anak. Saya selalu memulai dengan mengenalkan paprika terlebih dahulu. Paprika memiliki aroma mirip dengan cabai, tetapi memiliki rasa yang manis. Pada diet usia 9 bulan, anak saya sudah saya beri campuran paprika merah pada nasi tim kasarnya, dengan dihaluskan terlebih dahulu tentunya, dan saya hanya berikan 1/4 buah saja untuk 2 kali makan.
- Menginjak usia 12 bulan, ketika sudah bisa mengunyah, paprika saya potong dadu 0,5 X 0,5 X 0,5 cm. 1/4 paprika merah untuk 1 kali makan. Jika mereka sudah terbiasa dengan aroma paprika, langkah selanjutnya lebih mudah.
- Langkah ini sudah dicoba ke anak teman saya, pada usia 24 bulan, pada makanan anak ditambahkan 1/2 cabai besar dihaluskan dengan membuang bijinya terlebih dahulu, jika sudah terbiasa bisa dicincang halus.
- Kalau 1/2 dia tidak masalah selama 2-3 bulan, bisa ditambahkan menjadi 1 cabai.
- Jika langkah-langkah tersebut sukses, pada tahun ketiga anak anda harusnya sudah lebih toleran terhadap makanan pedas (pedasnya yang sopan tapi), misalnya sepedas abon sapi pada roti yang menggunakan topping fiery floss.
Ya, itu tadi tips sekedarnya saja. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar